HDR
HDR atau High Dynamic Range dimengerti sebagai suatu keadaan atau proses pembuatan foto yang mengandung rentang Dynamic Range yang besar, yaitu rentang perbedaan antara yang "terang" dan yang "gelap" sangat besar, disebut rentang exposure dinamis. HDR ini dulunya disebut HDRI (High Dynamic Range Imaging).
Pengertian HDR sebagai "proses", ada yang bilang kurang tepat, tetapi sudah terlanjur populer di forum-forum jadi ya kita pakai saja
Keadaan perbedaan gelap dan terang yang sangat besar seperti seperti ini disebut HDR dan dapat di atasi dengan proses HDR. Kalo perbedaan gelap dan terang tidak terlalu besar ya bukan HDR lah. Tentang HDR antara lain ada di:
http://en.wikipedia.org/wiki/High_dynamic_range_imaginghttp://www.hdrsoft.com/Ringkasan cara "membuat" foto HDR begini:
1. Bikin beberapa foto yang sama tapi berbeda exposure.
2. Gabungkan foto-foto itu dengan Merge HDR.
3. Lakukan Tone Map terhadap gabungannya untuk mengatur Tone terang gelapnya.
Itu adalah tiga langkah utama membuat HDR, yang akan dijelaskan lebih detail. Setiap anda ingin membuat foto HDR, mudah diingat ada 3 langkah utama dalam proses HDR di atas
Jadi kalau ada keadaan alam atau potret atau apapun di dunia ini yang mengandung perbedaan gelap dan terang yang sangat besar (Dynamic Range besar) anda bisa membuat foto HDR terhadap keadaan itu. Tidak selalu harus siang hari, juga malam hari banyak keadaan yang mengandung HDR.
Fake HDR:
Ada juga temen-temen yang suka melakukan Tone Map terhadap satu file yang diproses menjadi 3 file berbeda exposure, ini bukan HDR tetapi Fake HDR. Hasilnya memang bagus dan mak nyussss... tapi kadang-kadang tidak sempurna karena langkah pertama sebelumnya tidak dilakukan. Saya suka melakukan Fake HDR untuk memanfaatkan proses Tone Mapping.
Berikut ini saya akan berusaha menjelaskan 3 langkah HDR satu per satu secara lebih detail.
1. Bikin beberapa foto yang sama tapi berbeda exposure
Membuatnya dengan proses "bracketing" atau kalau di Nikon disebut "multiple exposure". Coba anda lihat di User Manual kamera anda biasanya ada petunjuk untuk membuat bracketing atau multiple exposure.
Sebaiknya semua foto dalam format RAW supaya lebih banyak detail warna dan gradasi yang tertangkap. Kalo mau JPEG boleh saja, hasilnya juga kadang bagus.
Berikut ini adalah 3 foto yang saya buat terhadap keadaan alam di atas. Foto pertama adalah normal seperti contoh di atas, foto ke dua dengan exposure lebih rendah, dan foto ke tiga dengan exposure lebih tinggi.
Tips Tambahan untuk langkah bracketing ini:
1. a. Lakukan dengan TRIPOD agar gambar dalam foto-foto tersebut tidak bergeser sewaktu digabung. Walaupun Photomatix dan Photoshop dapat menyesuaikan gambar yang bergeser tetapi kalau bergesernya terlalu banyak hasilnya tidak pas banget.
1. b. Bagaimana kalau kamera anda tidak ada fasilitas Bracketing maupun Multiple Exposure.
Caranya adalah buatlah shoot pertama secara normal.
Kemudian berikan expsure compensation misalnya -1ev dan shoot lagi.
Kemudian berikan expsure compensation berlawanan misalnya +1ev dan shoot lagi.
Sehingga anda mendapat 3 exposure -1ev dan 0ev dan +1ev
Selama merubah exposure compensation camera harus tetap di Tripod dan tidak berubah arah.
Berikut ini cara merubah exposure compensation pada Nikon D40, yaitu anda tekan tanda +/- sambil diputar dial-nya ke kiri atau ke kanan sampai harga ev yang diinginkan:
1.c. Kalau hasilnya gambarnya berbeda besarnya sebaiknya dicoba Manual Focus. Hal ini karena ada kamera yang setiap shoot melakukan Auto-Focus lagi yang kadang-kadang focusnya berbeda-beda. Dicoba saja kalau ternyata Auto-Focus hasilnya selalu bagus ya tidak usah Manual-Focus
Dari sini melangkah ke tahap berikutnya, HDR Merging.
2. Gabungkan foto-foto itu dengan Merge HDR
Banyak software untuk menggabungkan foto untuk Merge HDR, seperti Photomatix, Photoshop, Dynamic Photo HDR, dan lain-lain.
Lakukan Merge HDR ini sambil mengenali tombol-tombol selanjutnya dalam proses penggabungan HDR, Merge to HDR ini. Diharapkan dengan latihan anda akan mengenali apa maksud tombol-tombol tersebut.
Hasil Merge HDR dapat di save untuk proses selanjutnya yaitu Tone Map, atau dapat langsung dilakukan Tone Map segera. Di Photomatix proses Tone Mapping langsung terjadi sesudah Merge HDR. Sedangkan di Photoshop hasil Merge HDR dapat di simpan dan di proses lanjut memakai software lain kalau mau.
3. Lakukan Tone Map
Tone Map dapat dilakukan dengan bermacam software, tergantung selera dan kecocokan. Seperti disebut di atas, hasil Merge HDR dengan Photoshop dapat dilakukan Tone Map dengan Photomatix.
Cara Tone Map dengan Photoshop adalah dengan merubah foto dari 32bit menjadi 16bit atau 8bit, maka akan muncul tombol-tombol untuk Tone Map. Tone Map dengan Photoshop tidak saya jelaskan di sini.
Cara Tone Map dengan Photomatix adalah dengan meng-klik tombol Ton Mapping sebagai berikut.
Lakukan Tone Map ini sambil mengenali tombol-tombol selanjutnya dalam proses Tone Mapping. Diharapkan dengan latihan anda akan mengenali apa maksud tombol-tombol tersebut.
Salah satu pilihan set tombol-tombol untuk Tone Mapping saya berikan pada Tips yang lain dalam "HDR Photomatix Pro Gratis"
http://rondhamalam.multiply.com/journal/item/3/HDR_Photomatix_Pro_Gratis_Cara_Menghapus_Logo_Berikut ini salah satu contoh pemilihan tombol-tombol tersebut.
Strength = 70
Color Saturation = 50
Luminosity = 8
Light Smoothing = 4
Microcontrast = 6
White Point = 3.514%
Black Point = 0.490%
Gamma = 1.00
Temperature = 4
Saturation Highlights = 0
Saturation Shadows = 0
Micro-smoothing = 10
Highlight Smoothing 30
Shadows Smoothing = 30
Shadows Clipping = 0
Tekan tombol prosses untuk memulai proses Tone Mapping. Setelah tombol process ditekan akan didapatkan hasil proses HDR yang lengkap. File hasil HDR ini harus di-save dalam bentuk JPEG atau TIFF.
Hasil akhir setelah diadjust sedikit sana-sini di photoshop:
Mungkin hal yang paling penting dalam membuat HDR ini adalah "latihan". Apabila anda membuat HDR hasilnya tidak memuaskan jangan putus asa, coba lagi setting yang lain. Mudah untuk mengingat 3 langkah proses HDR di atas.